Selasa, 28 April 2009

Jurnal Penyesuaian

Andaikan saja neraca saldo sdh memuat segenap informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan yang hendak disusun, maka dapatlah laporan keuangan disusun dari neraca saldo tersebut. Kenyataanya, neraca saldo belum menyajikan segenap inforamsi untuk menyusun laporan keuangan, sehingga perlu penyesuaian. Prosedur penyesuain merupakan prosedur pada akhir periode untuk menyesuaikan rekening yang belum menyajikan informasi yang paling up-to-date. Untuk memahami secara konseptual perlunya prosedur penyesuaian, maka perlu memahami konsep dasar (asumsi) periodisasi berikut ini.
Seandainya kita mau menunggu sampai bubarnya perusahaan untuk menyusun laporan keuangan, maka kita tidak perlu membuat penyesuaian. Mengapa? Sebab, pada saat bubarnya perush kita dapat menentukan nilai aktiva, utang dan modal yg sebenarnya. Dengan cara membandingkan posisi aktiva, utang dan modal pada saat bubarnya perusahaan dengan posisi aktiva, utang dan modal pada saat berdirinya perusahaan, maka kita dapat dengan pasti menentukan berapa rugi-laba perush sepanjang hidupnya.

A. Apakah penyesuaian itu?
Berikut ini ada sebuah contoh kasus yang penulis kutip dari Bukunya Despaten Rosadani Purba, mudah-mudahan kita lebih mudah memahaminya.
“Dalam suatu pertemuan di kantor direktur keuangan sebuah perusahaan terjadi Tanya jawab antara direktur dengan Amir dan Wiwi. Amir adalah tenaga pembukuan, sedangkan Wiwi adalah Kasir.
Direktur : Berapa jumlah kas kita sekarang?
Amir : Menurut catatan kami Rp 150.000,-
Wiwi : Yang saya pegang Rp 148.000,-
Dalam tanya jawab di atas terlihat bahwa untuk suatu kasus tertentu (dalam hal ini kas), dapat terjadi perbedaan jumlah uang antara yang tercatat dibagian pembukuan dengan jumlah yang secara riil dipegang oleh kasir. Keadaan seperti jika dibiarkan akan mengganggu kelancaran administrasi, oleh sebab itu jangan dibiarkan begitu saja. Jadi bagaimana cara melakukan penyesuaian dari perbedaan tersebut?
Ada dua alternatif untuk mengisi perbedaan tersebut yaitu:
1.Amir harus mengurangi saldo catatn sebanyak Rp 2000,- agar jumlah uangnya sama dengan jumlah yang ada pada kasir yaitu; Rp 148.000,-
2.Wiwi harus menambahkan uang sebanyak Rp 2000,- supaya jumlah uang yang ada menjadi sama dengan jumlah uang menurut catatan bagian pembukuan yaitu: Rp 150.000,-

Kedua alternatif di atas dapat dipakai untuk melakukan penyesuaian atas perbedaan tersebut, namun dalam hal ini kita akan memfokuskan pada bentuk penyesuaian pertama, yaitu bagian pembukuan menyesuaikan dengan catatannya dengan kondisi yang ada.”

Jadi dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa:
1.Penyesuaian adalah tindakan untuk menyamakan informasi menurut bagian pembukuan dengan keadaan yang sebenarnya,
2.Yang harus disesuaikan adalah catatan yang dibuat bagian pembukuan.

Salah satu tujuan akuntansi adalah menyajikan laporan keuangan yang wajar, oleh sebab itu akuntansi memerlukan penyesuaian. Tindakan penyesuaian bisa kita lakukan kapan saja, bisa sekali dalam sehari, sekali dalam seminggu, sebulan, tapi biasanya dalam perusahaan penyesuaian dilakukan pada akhir periode akuntansi.

B. Jenis Perlakuan Apa yang Melakukan Penyesuaian?
Ada berbagai item yang memerlukan penyesuaian agar laporan keuangan dapat disajikan secara wajar. Item-item tersebut adalah sbb:
1.Pos Transitoris yaitu; pos pendapatan yang belum dapat diakui sebagai pendapatan sekalipun sudah diterima uangnya dan pos beban yang belum dapat diakui sebagai beban sekalipun sudah dilakukan pembayaran;
2.Pos antisipasi adalah pos pendapatan yang harus diakui sekalipun belum diterima uangnya dan pos beban yang harus diakui sekalipun belum dilakukan pembayaran.
3.Beban kerugian piutang
4.Pemakaian Supplies
5.Penyusutan Harta
6.Koreksi kesalahan
7.Kas di Bank
8.Persediaan barang dagangan

Kirimkan komentar anda sebagai bukti anda mengikuti kuliah ini.